Bali (05/09) – Bersatunya karakter kebangsaan dan religius akan memberikan dampak positif pada 3 hal yaitu makin rukunnya bangsa Indonesia, terwujudnya Clean Goverment, dan warganya menjadi warga negara yang sebaik-baiknya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali yang juga sebagai Ketua Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali pada acara Dialog Kebangsaan PKS Bali di Hotel Harris Denpasar pada Ahad (28/08/2022).
Menurut sukahet, karakter yang harus ada dalam diri seluruh masyarakat Indonesia adalah kuat dan menyatunya karakter keagaaman dan kebangsaan (nasionalisme).
“Apabila semangat karakter keagamaan menyatu di setiap individu warga negara Indonesia dengan karakter semangat jiwa kebangsaan untuk seluruh komponen bangsa baik pelaku negara, pemerintahan, partai politik, tokoh agama, pemuda, tokoh masyarakat, agama seluruh Indonesia maka Indonesia pasti akan selalu bangkit dan tidak saja menjadi macan-nya Asia tapi juga singa-nya dunia,” ujar Sukahet.
Bersatunya karakter kebangsaan dan religius akan memberikan dampak positif pada 3 hal yaitu makin rukunnya bangsa Indonesia, terwujudnya Clean Goverment, dan warganya menjadi warga negara yang sebaik-baiknya.
“Bersatunya karakter kebangsaan, darah merah putih, garuda di dada, memakai asas dan menjadikan pedoman pancasila, menjunjung tinggi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, kemudian mendarah dagingnya nilai-nilai agama di seluruh warga indonesia, akan menjadikan Indonesia yang sudah rukun menjadi semakin rukun. Karena kerukunan bagi bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat bergantung dengan kerukunan,” lanjut Sukahet.
Jiwa kebangsaan dan keagamaan yang ada dalam diri para pelaku pemerintahan juga akan membuat setiap orang yang duduk dalam posisinya akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, dan norma keagamaan menuntutnya untuk selalu bersih dan bermartabat.
“Kedua, bersatunya jiwa kebangsaan dan semangat kebangsaan akan menuntun bangsa Indonesia, pemerintah, legislatif, yudikatif, akan selalu bersih, bermartabat dan selalu akan mempunyai semangat untuk kepentingan bangsa dan negara didahulukan. Karena dengan tuntunan nilai-nilai agama, negara kita pasti sukses menjadi clean government. Kalau ditambah lagi dengan manajemen yang bagus, tidak ada korupsi maka Indonesia akan mencapai kejayaan keemasannya,” papar Sukahet.
Selanjutnya, capaian ketiga ketiga semangat kebangsaan dan keagamaan kuat dan menyatu dalam diri setiap warga negara Indonesia, maka akan menjadi sebaik-baik penganut agama dan sebaik-baik warga negara.
“Indonesia yang kaya dengan ribuan pulau, 6 agama besar, aliran kepercayaan, suku bangsa dan adat masing-masing akan selalu indah membahagiakan. Semua tradisi, bahasa, bahasa, pakaian adatnya, agamanya akan tetap langgeng dan hidup berdampingan walaupun harus hidup di dalam perbedaan. Karena bagi kita semua, tokoh bangsa dan agama, maka menjadikan seluruh warga negara Indonesia untuk menjadi penganut agama yang sebaik-baiknya penganut agama dan sebaik-baiknya warga negara.”
Terakhir, Suhaket mengajak seluruh elemen yang ada di Bali untuk bersama-sama menjaga Bali.
”Saya yakin dan mengajak bukan saja PKS tetapi semua partai yang ada di Indonesia, khususnya yang ada di Bali, seperti pepatah mengatakan, ‘Di mana bumi di pijak di situ langit di junjung’. Saya percaya PKS di Indonesia dan di Bali untuk diajak bersama-sama “Ngajegang Bali” Bali tetap dengan tradisinya, budayanya, alamnya yang terpelihara, dan segala macam karakter masyarakat Bali. Memelihara, menjaga bersama-sama tradisi budaya Bali.”
“Mari kita membangun Bali bersama-sama dengan jajaran pemerintah, bersama membangun. Bali sebagai barometer Indonesia bahkan perhatian dunia. Membangun Bali sama dengan membangun Indonesia yang besar, Indonesia Raya. Mari kita kobarkan semangat nasionalisme, patriorisme, cinta budaya, dan seluruh kekuatan bangsa Indonesia,” tutupnya.
(AS)